GELIATMEDIA.COM – Gubernur terpilih Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan komitmennya untuk mengawal kasus pembunuhan seorang satpam asal Sukabumi yang ditemukan tewas di kawasan Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, beberapa hari lalu.
Pernyataan tersebut disampaikan Dedi setelah bertemu langsung dengan istri korban, yang berharap mendapatkan keadilan hukum atas peristiwa tragis tersebut.
“Saya akan berkoordinasi dengan Kapolda Jabar dan Kapolres Kota Bogor untuk memastikan proses penyelidikan berjalan dengan baik,” kata Dedi, seperti dikutip dari akun TikTok resminya, @dedimulyadiofficial, Minggu (19/1/2025).
Ia juga menegaskan bahwa tidak ada istilah perlindungan istimewa dalam kasus ini.
“Di abad sekarang ini, tidak ada istilah backing-backingan. Ibu nggak usah takut. Saya yakin Pak Kapolda dan Kapolres akan bekerja dengan baik. Saya akan pantau seluruh proses penyelidikan dan penyidikannya,” ujarnya.
Selain mengawal proses hukum, politisi Partai Gerindra itu juga memberikan bantuan kepada keluarga korban. Ia menjanjikan biaya pendidikan untuk anak korban, serta menyediakan dana sebesar Rp20 juta untuk biaya pemakaman dan tahlilan.
Korban, Septian (37), seorang satpam asal Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, ditemukan tewas mengenaskan di rumah mewah tempatnya bekerja.
Insiden ini diduga terkait laporan Septian mengenai kebiasaan anak majikannya yang sering keluar-masuk rumah pada malam hari kepada ibunya, yang juga pemilik rumah sekaligus seorang pengusaha rental.
Adik ipar korban, Aris Munandar (40), mengatakan bahwa ia sempat dihubungi polisi untuk menandatangani surat autopsi. “Saat melihat jasadnya, ada banyak luka serius di leher dan pinggang yang diduga akibat benda tajam,” ujar Aris, Sabtu (18/1/2025).
Sebelum kejadian, korban sempat mengirim pesan kepada istrinya, mengungkapkan adanya konflik dengan anak majikan. Keluarga korban berharap proses hukum berjalan adil tanpa pandang bulu.
“Informasi yang kami dapat, baru satu orang yang ditangkap, yakni anak majikan. Kami ingin hukum tidak tajam ke bawah dan tumpul ke atas,” tegas Aris.
Jenazah korban telah tiba di rumah duka pada Sabtu malam sekitar pukul 24.00 WIB. Septian meninggalkan seorang anak kandung dan tiga anak sambung yang selama ini bergantung padanya.
Hingga berita ini diturunkan, penyelidikan kasus tersebut masih terus berlangsung.***