GELIATMEDIA.COM – Sekitar lima hektare sawah di Kampung Bojongkerta, RW 01, 02, dan 03, Desa Kertamukti, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi mengalami gagal tanam. Kondisi ini terjadi akibat tidak mengalirnya air irigasi ke wilayah tersebut.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, aliran irigasi yang seharusnya mengairi sawah-sawah di Desa Kertamukti berasal dari jaringan irigasi sekunder yang berpusat di Ubrug. Namun, hingga saat ini air dari saluran tersebut tidak mencapai wilayah pertanian warga.
Kepala Desa Kertamukti, Dede Kusnadi, membenarkan bahwa para petani di wilayahnya terpaksa tidak dapat menanam padi karena tidak ada pasokan air irigasi. “Terpaksa gagal tanam, karena air irigasi tidak mengalir sampai ke desa kami. Bisa jadi desa lain juga mengalami hal serupa,” ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (8/6/2025).
Lebih lanjut, Dede menjelaskan bahwa penyebab utama kegagalan tanam ini adalah rusaknya saluran irigasi dari Ubrug yang berperan sebagai irigasi sekunder bagi beberapa desa, termasuk Kertamukti.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Yudi Sastro, telah meninjau langsung kondisi pertanian di Desa Kertamukti. Dalam kunjungan pada Sabtu (31/5), ia berdiskusi dengan kelompok tani “Harapan Mekar” di Kampung Cilulumpang, RT 001/RW 008.
Dalam diskusi tersebut, terungkap bahwa ratusan hektare sawah di Desa Kertamukti hingga kini belum dapat ditanami akibat kerusakan pada saluran irigasi sekunder Daerah Irigasi (DI) Warungkiara. Saluran sepanjang kurang lebih sembilan kilometer itu melintasi tiga desa: Ubrug, Bojongkerta, dan Kertamukti.
Kerusakan saluran irigasi ini berdampak signifikan terhadap sekitar 500 hektare lahan pertanian yang hingga kini belum bisa digarap. Para petani mendesak dilakukan normalisasi total terhadap saluran irigasi agar aktivitas pertanian dapat kembali berjalan normal.
Meski keluhan telah disampaikan dan kunjungan pejabat kementerian telah dilakukan, hingga saat ini petani di Desa Kertamukti masih mengalami kegagalan tanam akibat tidak tersalurkannya air irigasi ke lahan mereka.***
Reporter : Asep T