GELIATMEDIA.COM – Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi menurunkan tim lapangan untuk memantau kondisi lahan pertanian yang terdampak bencana banjir dan longsor di Kecamatan Cisolok, Jumat (31/10/2025).
Langkah ini merupakan bagian dari upaya cepat Pemerintah Kabupaten Sukabumi dalam menilai kerusakan sektor pertanian sekaligus memastikan produksi pangan masyarakat tetap terjaga.
Kegiatan tersebut dilakukan bersamaan dengan peninjauan Wakil Bupati Sukabumi H. Andreas, yang didampingi Kepala Pelaksana BPBD Eki Radiana Rizki, unsur Forkopimda, dan Camat Cisolok. Rombongan meninjau sejumlah desa yang terdampak, di antaranya Desa Cikahuripan, Desa Sukarame, Desa Wangunsari, dan Desa Karangpapak.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Aep Majmudin, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan aparat kecamatan dan kelompok tani untuk melakukan inventarisasi kerusakan lahan, terutama pada area sawah, kebun, dan fasilitas pendukung pertanian.
“Kami langsung bergerak ke lapangan untuk mendata lahan pertanian yang terdampak. Pendataan ini penting agar program bantuan benih, pupuk, maupun perbaikan infrastruktur pertanian bisa segera disalurkan,” ujar Aep Majmudin.
Aep menambahkan, pihaknya juga tengah menyiapkan langkah mitigasi agar para petani dapat kembali berproduksi pascabencana. Salah satunya melalui koordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam penyediaan sarana produksi pertanian darurat.
“Upaya kami bukan hanya memastikan pemulihan, tetapi juga menjaga ketersediaan pangan daerah agar tidak terganggu akibat bencana ini,” jelasnya.
Ia turut mengapresiasi kolaborasi lintas sektor yang terjalin dalam proses penanganan bencana di Cisolok. Menurut Aep, sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan relawan menjadi faktor penting dalam mempercepat pemulihan kehidupan sosial ekonomi warga.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Sukabumi per 30 Oktober 2025, banjir dan longsor di Kecamatan Cisolok mengakibatkan kerusakan puluhan rumah serta lahan pertanian di beberapa titik. Meski begitu, kondisi air kini telah surut dan aktivitas masyarakat mulai berangsur normal.
“Dengan kerja sama yang baik di lapangan, kami optimistis para petani bisa kembali beraktivitas dalam waktu dekat. Pemerintah daerah siap membantu mereka untuk segera pulih,” pungkas Aep Majmudin.***
Reporter : Gandi Setiawan






