GELIATMEDIA.COM – Rangkaian kegiatan Hari Nelayan ke-65 Palabuhanratu resmi dimulai pada Sabtu (20/4/2025) dengan digelarnya seleksi pemilihan Putri Nelayan. Kegiatan ini menjadi pembuka dari serangkaian acara yang akan berlangsung hingga puncaknya pada 31 Mei 2025 mendatang.
Ketua Umum Hari Nelayan 2025, Nandang, S.Ag., mengungkapkan bahwa seleksi awal berlangsung dari 20 hingga 27 April 2025, yang akan diakhiri dengan babak grand final. Ia menyampaikan antusiasme masyarakat cukup tinggi, tercermin dari jumlah pendaftar yang mencapai 43 orang. Namun, setelah proses seleksi administrasi, hanya 32 peserta yang dinyatakan lolos.
“Dari 43 pendaftar, hanya 32 yang memenuhi persyaratan usia 17 sampai 24 tahun. Sisanya gugur karena usianya belum mencukupi, ada yang masih 15 dan 16 tahun,” jelas Nandang.
Ia menegaskan bahwa panitia berkomitmen untuk menjalankan aturan yang telah disosialisasikan sejak awal.
“Jika kami tidak berpegang pada persyaratan, akan timbul persoalan di kemudian hari. Maka dari itu, kami tetap konsisten,” tambahnya.
Tahun ini menjadi kali ketiga Hari Nelayan Palabuhanratu masuk dalam daftar 110 event terbaik versi Kharisma Event Nusantara (KEN). Nandang mengungkapkan rasa bangganya terhadap pencapaian tersebut dan mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta menyukseskan agenda tahunan ini.
Terkait pendanaan, Nandang menyebutkan bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi dengan sejumlah sponsor, meskipun hingga saat ini belum ada sponsor besar yang resmi bergabung.
“Baru sponsor internal seperti Teras Muara, Asri, HNSI, PT Kurawa, PT HMS, Blio, dan Mobilindo yang menyatakan dukungan. Sponsor besar masih dalam proses penjajakan,” ungkapnya.
Dalam tahapan selanjutnya, 32 peserta seleksi akan disaring kembali menjadi 25 finalis, menyesuaikan kebutuhan untuk upacara adat serta agenda utama tahun ini.
Sementara itu, lokasi kegiatan Hari Nelayan tahun ini tidak dapat dilaksanakan di area dermaga seperti tahun-tahun sebelumnya akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh bencana alam pada 4 Desember 2024 dan saat Ramadan lalu. Panitia kini mengajukan penggunaan rest area Gadobangkong sebagai alternatif lokasi utama.
“Kami sudah bertemu Bupati dan berkoordinasi dengan DLH. Alhamdulillah, Bupati sangat mendukung, tinggal menyelesaikan beberapa hal teknis. Kami pastikan tidak akan mengganggu lalu lintas,” tegas Nandang.
Di tempat yang sama, Sekretaris Umum Panitia Hari Nelayan ke-65, Pepen Supendi, menambahkan bahwa ikon utama dari perayaan ini tetap menjadi momen yang ditunggu masyarakat, yakni Istighosah, pawai bersama Putri Nelayan, dan Tabligh Akbar.
“Ini adalah bentuk penghormatan kepada nelayan Palabuhanratu dan seluruh masyarakat Kabupaten Sukabumi,” tutup Pepen.
Perayaan Hari Nelayan ke-65 di Palabuhanratu diharapkan menjadi momentum kebersamaan dan kebanggaan masyarakat pesisir untuk terus menjaga tradisi dan mempromosikan budaya maritim lokal.***
Reporter : Asep T