GELIATMEDIA.COM – Kemacetan panjang terjadi di Jembatan Goyang Alternatif Bojong Kopo akibat meningkatnya volume kendaraan pada hari ketiga Lebaran.
Kendaraan dari dalam maupun luar kota mengakibatkan antrean mengular di dua arah, dengan panjang antrean mencapai sekitar 1 kilometer dari Loji hingga jembatan alternatif, serta sekitar 1,5 kilometer dari arah Bagbagan menuju jembatan alternatif, tepatnya dari Simpenan hingga Bojong Kopo.
Firman, salah seorang warga Simpenan, menyampaikan bahwa kondisi ini sudah terjadi sejak pagi hari.
“Dari pagi kendaraan sudah mengular panjang. Banyak kendaraan pribadi dan roda dua yang mencoba mencari jalur alternatif, tapi tetap terjebak macet,” ujar Firman saat ditemui di lokasi, Rabu (2/4/2025).
Selain kemacetan, warga juga mengeluhkan kondisi jembatan yang terasa goyang saat dilewati. “Saat menjajal jembatan alternatif tersebut, terasa goyang. Ini cukup mengkhawatirkan, apalagi jika dilewati kendaraan besar,” ungkap Firman.
Kemacetan ini diduga terjadi akibat tingginya volume kendaraan pemudik yang kembali ke daerah masing-masing setelah libur Lebaran. Selain itu, kondisi jalan yang sempit di sekitar jembatan alternatif juga memperlambat arus kendaraan. Untuk melewati jembatan tersebut, kendaraan harus bergantian dengan sistem buka-tutup karena hanya cukup untuk satu arah.
Kepala UPTD Dishub Palabuhanratu, Dadang, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat menyatakan bahwa pihaknya telah menerjunkan petugas ke lokasi untuk mengatur lalu lintas, bekerja sama dengan unsur kepolisian dan TNI.
“Kami sudah menurunkan petugas Dishub yang siaga di Pos Jembatan Bojong Kopo, bekerja sama dengan kepolisian dan TNI untuk mengatur arus lalu lintas. Sistem yang diterapkan adalah buka-tutup, di mana kendaraan roda dua dialihkan ke jembatan lama, sementara roda empat menggunakan jembatan darurat. Alhamdulillah, situasi masih terkendali dan aman,” ujar Dadang.
Hingga berita ini diturunkan, antrean kendaraan masih terlihat panjang. Para pengendara diimbau untuk bersabar dan mencari jalur alternatif lain guna menghindari kemacetan yang lebih parah. Meski demikian, situasi lalu lintas masih dalam kendali petugas di lapangan.***
Reporter : Asep T