GELIATMEDIA.COM – Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Sukabumi menyatakan kesiapan penuh dalam mendukung proses revalidasi Ciletuh Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp) yang dijadwalkan berlangsung pada September 2025 mendatang.
Kepala Disbudpora Kabupaten Sukabumi, Yudi Mulyadi, mengungkapkan pihaknya telah mengintensifkan berbagai persiapan, khususnya dalam dua aspek utama, yakni pemenuhan data kebudayaan serta penyelenggaraan pertunjukan kesenian tradisional. Kedua aspek ini menjadi bagian penting dalam penilaian tim asesor UNESCO.
“Kami fokus pada dua tugas utama, yaitu pemenuhan data kebudayaan dan capaian pemajuan kebudayaan daerah di wilayah Geopark, serta penyiapan lokasi dan pertunjukan kesenian tradisional sebagai bagian dari atraksi budaya saat revalidasi,” ujar Yudi, Kamis (10/4/2025).
Yudi menjelaskan, data yang disiapkan mencakup sejarah, warisan budaya takbenda, aktivitas seni masyarakat, hingga dokumentasi upaya pelestarian budaya oleh pemerintah dan komunitas lokal. Menurutnya, data ini menjadi bukti hidupnya nilai-nilai budaya di kawasan CPUGGp.
“Data ini bukan sekadar arsip. Ini menjadi bukti nyata bahwa CPUGGp adalah kawasan yang hidup dan tumbuh bersama nilai-nilai budaya masyarakatnya. UNESCO sangat menekankan hal itu,” tambahnya.
Selain data, Disbudpora juga tengah menyiapkan berbagai kesenian tradisional khas Sukabumi yang akan ditampilkan saat kunjungan tim asesor. Pertunjukan seperti gondang, dogdog lojor, dan tari-tarian dari berbagai kecamatan akan dikurasi dan dipentaskan di titik-titik strategis dalam kawasan Geopark.
“Kami ingin menampilkan kekayaan budaya Sukabumi secara otentik. Ini bukan hanya pertunjukan, tapi cara kita memperkenalkan identitas lokal kepada dunia,” tegas Yudi.
Dalam upaya tersebut, Disbudpora telah menjalin kolaborasi dengan komunitas budaya dan sanggar seni lokal. Kolaborasi ini diharapkan dapat memastikan bahwa seluruh pertunjukan mencerminkan kearifan lokal dan memberi kesan mendalam bagi tim penilai UNESCO.
Komitmen Disbudpora ini juga sejalan dengan arahan Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, yang menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menyukseskan proses revalidasi. Hal tersebut disampaikan dalam rapat persiapan yang digelar pada Selasa (8/4/2025).
Sebagai informasi, CPUGGp telah terdaftar dalam jaringan UNESCO Global Geopark sejak 2018. Namun, status tersebut bersifat dinamis dan harus diperbarui setiap empat tahun melalui proses revalidasi.
“Kami siap berkontribusi maksimal. Ini bukan hanya tentang mempertahankan status geopark dunia, tapi juga tentang merayakan identitas budaya kita sendiri,” pungkas Yudi.***
Reporter : Asep T