GELIATMEDIA.COM – Seorang pria lumpuh ditemukan terlantar di sekitar kawasan PLTU Palabuhanratu selama beberapa hari. Setelah laporan ini muncul di media, pihak Kecamatan Palabuhanratu bergerak cepat mengevakuasi pria tersebut dengan bantuan aparat desa dan Panti Sosial Welas Asih.
Sekretaris Kecamatan (Sekmat) Palabuhanratu, Hendriana, mengungkapkan bahwa pria yang mengaku bernama Herman itu sementara waktu dititipkan di Panti Welas Asih. Langkah ini dilakukan sembari menunggu kepastian identitas dan keberadaan keluarganya.
“Untuk sementara, dia kami titipkan di sana sebelum dilakukan identifikasi administrasi kependudukan (adminduk) besok. Setelah identitasnya jelas, kami akan menghubungi camat setempat agar dia bisa dipulangkan ke keluarganya,” ujar Hendriana, Minggu (2/3/2025).
Menurut pengakuan Herman, ia berasal dari Desa Pasirtoge, Kecamatan Sukaraja, dan mengklaim telah dibuang dari ambulans. Pihak kecamatan masih melakukan penelusuran lebih lanjut untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.
“Dari komunikasinya, dia masih relatif nyambung dan konsisten. Sejak awal dia mengaku bernama Herman dan berasal dari Pasirtoge. Kami akan menelusuri lebih lanjut untuk memastikan kebenarannya,” tambah Hendriana.
Sementara itu, staf administrasi Panti Welas Asih, Irgiana, membenarkan bahwa pria tersebut telah terlantar selama tiga hingga empat hari di lokasi yang sama.
“Kami menerima laporan ada seorang pria diduga ODGJ yang sudah beberapa hari berada di jalan tanpa berpindah tempat. Setelah dicek, ternyata dia tidak bisa berjalan. Kami langsung berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan desa. Alhamdulillah, prosesnya berjalan lancar,” ungkapnya.
Saat ini, Herman tengah mendapatkan perawatan di panti sosial tersebut.
“Sekarang dia sedang dimandikan dan dirawat. Besok akan dilakukan perekaman KTP untuk mengetahui identitas lengkapnya melalui pihak kecamatan,” lanjut Irgiana.
Terkait pengakuan Herman mengenai dugaan dirinya dibuang dari ambulans, pihak berwenang masih akan mendalami informasi tersebut.
“Kami perlu memastikan lebih lanjut apakah pengakuannya benar atau tidak,” tegas Hendriana.***
Reporter : Asep T