GELIATMEDIA.COM – Kepala Desa Citepus, Koswara, angkat bicara terkait polemik permintaan pembongkaran bangunan hotel yang menuai reaksi keras dari masyarakat.
Koswara menegaskan bahwa keberadaan bangunan milik investor tidak bisa disamakan dengan usaha kecil milik warga yang selama ini menggantungkan ekonomi keluarganya di sekitar lokasi tersebut.
Koswara menjelaskan, warga mendatangi lokasi setelah ramai pemberitaan dan informasi yang beredar di media. Kondisi itu memicu kekhawatiran masyarakat sehingga terjadi perdebatan antara warga dan pihak karyawan hotel.
Warga meminta bangunan tersebut dibongkar, sementara pihak hotel menyampaikan bahwa jika bangunan mereka dibongkar, maka warung-warung milik warga juga harus ikut dibongkar.
Menanggapi hal tersebut, Koswara menegaskan bahwa sebuah perusahaan yang bergerak di bidang bisnis dan investasi seharusnya memberikan contoh yang baik bagi lingkungan sekitar. Ia menilai ada perbedaan besar antara perusahaan dengan warga yang hanya mengandalkan usaha kecil sebagai penghidupan.
“Satu blok saja warung warga sudah ratusan perut yang harus dipikirkan. Sementara ini hanya satu perusahaan, dengan keuntungan yang jelas berbeda. Jadi tidak bisa disamakan,” tegasnya.
Koswara menambahkan bahwa pemerintah desa hadir untuk menjaga situasi tetap kondusif dan memastikan tidak terjadi gesekan lebih jauh di masyarakat. Ia bersyukur kondisi akhirnya dapat dikendalikan dan berharap semua pihak mengedepankan komunikasi serta solusi yang berpihak pada kepentingan bersama.
“Kami bersyukur situasi kembali kondusif. Harapan kami, penyelesaian persoalan ini tetap mengedepankan pertimbangan kemaslahatan masyarakat,” tutup Koswara.***
(Red : Tono)






