GELIATMEDIA.COM – Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi memastikan bahwa rangkaian kegiatan Hari Jadi Kabupaten Sukabumi (HJKS) 2025 resmi ditunda sementara. Keputusan ini diambil untuk menjaga kondusivitas dan keamanan daerah, menyesuaikan dengan situasi nasional yang saat ini dinilai cukup mengkhawatirkan.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi, Sendi Apriadi, yang juga bertindak sebagai Ketua Panitia Harian HJKS, menyampaikan bahwa penundaan berlaku hingga 13 September 2025. Setelah itu, pemerintah daerah akan melakukan evaluasi lanjutan hingga akhir bulan untuk menentukan langkah berikutnya.
“Ada beberapa event yang kita pending melalui surat edaran tersebut sampai dengan tanggal 13. Selebihnya akan kita evaluasi sampai dengan tanggal 30 sesuai agenda,” jelas Sendi, Kamis (4/9/2025).
Ia menambahkan, keputusan penundaan ini telah disampaikan kepada seluruh pihak terkait, mulai dari panitia lokal, komunitas, hingga pelaku ekonomi kreatif. Meski sempat memunculkan rasa kecewa, mayoritas pihak memahami dan memaklumi langkah yang diambil pemerintah daerah demi kebaikan bersama.
“Teman-teman cukup mengerti kondisi nasional dan memaklumi kebijakan pemerintah daerah. Mereka juga meminta agar aspirasinya tetap didengarkan sambil menunggu situasi benar-benar kondusif,” ujarnya.
Sendi tidak menampik bahwa penundaan ini memengaruhi sektor pendukung, seperti UMKM, perhotelan, dan pariwisata. Namun, pihaknya tengah menyiapkan langkah antisipasi agar aktivitas ekonomi masyarakat tetap berjalan.
“Tahun lalu, perayaan HJKS mencatat perputaran ekonomi mencapai Rp7,8 miliar dan kunjungan wisatawan sekitar 100 ribu orang. Untuk 2025, sebenarnya kami menargetkan perputaran ekonomi bisa menembus Rp10 miliar dengan melibatkan lebih banyak UMKM dan komunitas lokal,” ungkapnya.
Sendi menegaskan, meski jadwal ditunda, seluruh rangkaian HJKS 2025 tidak dibatalkan. Kegiatan yang sudah direncanakan akan dijadwal ulang dan tetap dilaksanakan ketika situasi dinilai aman dan memungkinkan.
“Produksi sudah dihentikan, pemasaran promosi juga dihentikan. Bahkan beberapa yang sudah booking minta refund. Kami akan berkomunikasi kembali dengan para pelaku kegiatan agar memahami bahwa acara bukan dibatalkan, tetapi dijadwal ulang. Semua yang sudah dipersiapkan tetap bisa diaplikasikan di waktu mendatang,” pungkasnya.
(Red)