GELIATMEDIA.COM – Menyikapi laporan gagal tanam di sejumlah wilayah Desa Kertamukti, Kecamatan Warungkiara, Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi menyatakan keprihatinannya dan menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mempercepat proses perbaikan saluran irigasi yang rusak.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Sri Hastuti Harahap, mengungkapkan bahwa kerusakan pada saluran irigasi sekunder Daerah Irigasi (DI) Warungkiara telah berdampak luas terhadap sektor pertanian di beberapa desa, termasuk Ubrug, Bojongkerta, dan Kertamukti.
“Dari hasil monitoring kami di lapangan, kerusakan saluran irigasi sepanjang sembilan kilometer tersebut telah mengganggu suplai air ke sekitar 506 hektare lahan pertanian. Kami memahami kekhawatiran para petani yang hingga saat ini belum dapat melakukan penanaman,” ujar Sri Hastuti
Ia menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Dinas Pekerjaan Umum untuk segera melakukan upaya normalisasi saluran irigasi yang terdampak.
“Kami mendorong agar proses perbaikan dilakukan secepat mungkin agar tidak mengganggu musim tanam berikutnya. Kami juga terus berkomunikasi dengan kelompok tani setempat untuk memastikan kebutuhan mereka tetap terpantau,” imbuhnya.
Dinas Pertanian juga mengapresiasi kunjungan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Yudi Sastro, ke Desa Kertamukti pada akhir Mei lalu. Kunjungan tersebut dinilai penting dalam mendorong perhatian pemerintah pusat terhadap kondisi irigasi di daerah.
Sri Hastuti mengimbau para petani untuk tetap tenang dan terus menjalin komunikasi dengan penyuluh pertanian lapangan (PPL),pengamat organisme pengganggu tanaman(PPOT) serta stekholder lainnya agar langkah-langkah penanganan dapat disesuaikan dengan perkembangan situasi di lapangan.
“Kami akan terus berupaya memberikan pendampingan teknis dan mencarikan solusi jangka pendek agar aktivitas pertanian tidak berhenti total, meskipun dalam kondisi darurat air,” tutupnya.
Hingga saat ini, proses identifikasi dan penanganan kerusakan saluran irigasi terus dilakukan oleh pihak terkait. Dinas Pertanian berkomitmen untuk mengawal proses ini agar para petani dapat segera kembali mengolah lahan mereka secara optimal.***
(Red)