GELIATMEDIA.COM – Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi melakukan monitoring lapangan pascabencana banjir yang terjadi pada 26–27 Oktober 2025 di wilayah Kecamatan Cikakak dan Cisolok.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Aep Majmudin, bersama jajaran UPTD Pertanian Wilayah Palabuhanratu, staf BPP Cisolok dan Cikakak, serta Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT).
Berdasarkan hasil peninjauan di lapangan, banjir menyebabkan kerusakan pada lahan pertanian seluas sekitar 6 hektare. Rinciannya, 4 hektare berada di Desa Cikahuripan dan Desa Cisolok, Kecamatan Cisolok, sementara 2 hektare lainnya di Desa Cimaja, Kecamatan Cikakak.
Lahan yang terdampak meliputi sawah yang baru akan ditanami maupun yang telah terdapat tanaman padi. Selain itu, bencana juga merusak sejumlah saluran irigasi sekunder dan tersier yang menjadi sumber pengairan utama bagi petani setempat.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Aep Majmudin, menegaskan bahwa pihaknya segera mengambil langkah penanganan cepat agar aktivitas pertanian dapat kembali berjalan normal.
“Kami tengah melakukan pendataan detail terhadap lahan dan infrastruktur yang terdampak. Hasil monitoring ini akan menjadi dasar dalam penyusunan langkah-langkah pemulihan, terutama perbaikan saluran irigasi serta pendampingan bagi petani agar bisa segera melakukan tanam kembali,” ujar Aep. Senin (1/11/2025)
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para petugas di lapangan yang sigap melakukan pemantauan serta memberikan pendampingan kepada petani terdampak.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak kecamatan, desa, dan lembaga terkait untuk mempercepat proses pemulihan. Harapannya, para petani bisa segera bangkit dan tidak kehilangan semangat menghadapi situasi ini,” tambahnya.
Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi berkomitmen untuk terus hadir di tengah masyarakat tani dalam setiap kondisi, termasuk saat terjadi bencana, guna menjaga ketahanan pangan dan produktivitas pertanian di daerah.***
Reporter ; Gandi Setiawan






