GELIATMEDIA.COM – Sebagai wujud dukungan terhadap program nasional percepatan penurunan stunting, Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi menyalurkan bantuan pangan bergizi berupa ikan mas segar, ikan nila segar, dan olahan abon ikan kepada keluarga yang terindikasi berisiko stunting. Penyaluran ini dilakukan secara bertahap sepanjang Desember 2024 di 55 desa prioritas penanganan stunting di Kabupaten Sukabumi.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi, Nunung Nurhayati, menjelaskan bahwa program ini menjadi bentuk komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya perikanan lokal.
“Ikan merupakan sumber protein hewani dengan kandungan gizi lebih unggul dibanding protein hewani lainnya. Kandungan omega-3, protein, asam amino esensial, dan mineral yang terdapat pada ikan sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Konsumsi ikan secara rutin terbukti bermanfaat dalam mencegah stunting. Melalui program bantuan ini, kami berharap dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil dan anak-anak di Kabupaten Sukabumi,” ungkap Nunung Nurhayati.
Selain meningkatkan asupan gizi masyarakat, program ini juga bertujuan menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konsumsi ikan, membentuk pola makan berbasis ikan, serta meningkatkan perekonomian nelayan, pembudidaya, dan pelaku UMKM perikanan melalui peningkatan daya jual hasil perikanan.
Program ini merupakan salah satu intervensi percepatan penurunan stunting sesuai Keputusan Bupati Sukabumi Nomor: 400.7.1/Kep-401-Bappelitbangda/2023 tentang Lokus Prioritas Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi 2024.
Awalnya, lokus percepatan penurunan stunting mencakup 54 desa, masing-masing dengan 90 keluarga penerima manfaat. Namun, setelah dilakukan survei dan koordinasi, Kecamatan Jampang Kulon yang semula memiliki satu desa di luar SK penetapan akhirnya dimasukkan seluruh 11 desanya sebagai penerima manfaat. Penyesuaian tersebut membuat jumlah penerima manfaat di setiap desa berubah menjadi 82 dan 80 keluarga.
Jenis bantuan yang diberikan terdiri dari tiga komoditas: abon ikan, ikan nila segar, dan ikan mas segar, masing-masing dengan kandungan protein 16–30% per 100 gram. Setiap keluarga menerima satu paket bantuan yang berisi tiga potong abon ikan atau dua kilogram ikan nila atau dua kilogram ikan mas.
“Kami memilih tiga komoditas berbeda agar dampak positifnya tidak hanya dirasakan oleh keluarga penerima manfaat, tetapi juga oleh para pelaku usaha perikanan di Kabupaten Sukabumi, seperti pengolah abon ikan dan pembudidaya ikan mas maupun nila. Dengan demikian, selain membantu pemenuhan gizi, program ini juga turut mempromosikan produk perikanan lokal agar masyarakat semakin gemar mengonsumsi ikan,” tambah Nunung Nurhayati.
Proses distribusi dilakukan langsung oleh Dinas Perikanan dengan dukungan pemerintah desa dan kader posyandu setempat. Meski demikian, pelaksanaan di lapangan sempat terkendala cuaca ekstrem yang mengakibatkan tanah longsor, sungai meluap, dan pergerakan tanah di sejumlah titik di Kecamatan Jampang Kulon, Cidolog, Surade, dan Lengkong.
Kondisi tersebut sempat menghambat pengiriman ikan, diperparah dengan padamnya aliran listrik dan gangguan jaringan komunikasi di wilayah Surade, sehingga diperlukan penyesuaian waktu pendistribusian.
Masyarakat penerima manfaat dan pemerintah desa menyambut baik serta mengapresiasi perhatian pemerintah daerah melalui program ini. Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 yang dirilis pada Mei 2025 mencatat prevalensi stunting di Kabupaten Sukabumi turun dari sekitar 27% pada 2023 menjadi 20,5%. Meski belum mencapai target nasional 14%, capaian tersebut menjadi indikator keberhasilan awal intervensi terpadu yang dijalankan lintas sektor.
Nunung Nurhayati menegaskan bahwa stunting adalah masalah serius karena berdampak jangka pendek pada pertumbuhan fisik dan mental, menurunkan kecerdasan, hingga mengganggu metabolisme tubuh. Dalam jangka panjang, stunting menurunkan daya tahan tubuh, meningkatkan kerentanan penyakit, dan memengaruhi kualitas serta produktivitas generasi di masa depan.
“Sebagai bagian dari prioritas pembangunan nasional, kami di Dinas Perikanan akan terus bersinergi dengan berbagai pihak dalam upaya menekan angka stunting di Kabupaten Sukabumi. Harapan kami, langkah ini dapat mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif di masa mendatang,” tutup Nunung Nurhayati.***
(Red)