GELIATMEDIA.COM – Jembatan alternatif Bojong Kopo di Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, kembali diterjang banjir besar pada Minggu (6/4/2025) sekitar pukul 16.00 WIB.
Akibat peristiwa tersebut, arus lalu lintas lumpuh total. Kendaraan roda empat dari dua arah tidak dapat melintas karena kondisi jembatan yang terendam dan membahayakan.
Jembatan yang difungsikan sebagai jalur sementara menyusul kerusakan Jembatan Cidadap ini dinilai warga tidak efektif. Mereka menilai jembatan alternatif tersebut dibangun tanpa kajian teknis yang memadai, sehingga rentan rusak saat terjadi hujan deras dan banjir.
Salah satu warga Simpenan, Randy Iriana, Amd, SH, menyayangkan pembangunan jembatan yang menurutnya kurang tepat sasaran dan terburu-buru.
“Menurut saya, pembangunan jembatan alternatif ini kurang efektif. Seharusnya ada kajian teknis terlebih dahulu sebelum dibangun. Saat hujan deras seperti sekarang, jembatan langsung terendam banjir dan tidak bisa dilalui kendaraan, menyebabkan kemacetan panjang,” ujarnya Minggu (6/4/2025).

Randy juga menyoroti potensi pemborosan anggaran dalam pembangunan jembatan alternatif tersebut. Ia menilai anggaran yang digunakan perlu dievaluasi karena hasil pembangunan tidak sesuai harapan warga.
“Saya tidak tahu pasti berapa anggaran yang digunakan, tapi sebagai warga saya mengamati pembangunan ini sangat tidak efektif. Perlu dipertanyakan ke pihak terkait mengenai anggaran dan sumber dananya,” tambahnya.
Lebih lanjut, Randy bersama warga lainnya mendesak agar Jembatan Cidadap segera diperbaiki. Menurutnya, pembangunan kembali jembatan utama jauh lebih penting untuk menjamin kelancaran dan keselamatan lalu lintas di wilayah tersebut.
“Keinginan kami, jembatan lama segera diperbaiki. Jembatan alternatif juga harus dikaji ulang agar tidak terulang kejadian seperti ini. Bagaimana jika banjir bandang terjadi di malam hari ketika ada warga yang melintas? Itu bisa berakibat fatal,” pungkasnya.
Warga berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret agar akses vital antara Simpenan dan Kiara Dua kembali normal dan aman untuk dilalui.***
Reporter : Asep T