GELIATMEDIA.COM – Suasana penuh semangat dan antusiasme generasi muda mewarnai acara Soft Opening GEOFEST 2025 yang digelar di Geopark Information Center, Sukabumi.
Acara yang diprakarsai oleh Geopark Youth Forum (GYF) Ciletuh-Palabuhanratu UGGp ini menjadi langkah awal perayaan geowisata tahun 2025 dengan mengusung tema “Jejak Geowisata untuk Masa Depan Pariwisata Berkelanjutan”.
Kegiatan ini dikemas dalam bentuk talkshow interaktif yang menghadirkan narasumber dari berbagai sektor, termasuk komunitas, tokoh agama, dan pemerintah.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi, Sendi Apriadi, S.STP., M.Si., dalam pemaparannya menekankan bahwa kawasan Ciletuh-Palabuhanratu bukan sekadar destinasi wisata, tetapi juga katalisator pembangunan ekonomi berbasis pelestarian lingkungan dan budaya.
Menurutnya, strategi pengembangan geowisata tidak hanya berfokus pada peningkatan jumlah wisatawan, tetapi juga pada kualitas pengalaman, keterlibatan masyarakat, serta keberlanjutan jangka panjang.
Acara talkshow dibagi menjadi dua sesi utama. Pada sesi pertama, Ketua GYF, Abdul Syahid, S.Pd., M.Par., memandu diskusi mengenai peran generasi muda dalam pelestarian geowisata.
Lebih dari 50 peserta perwakilan organisasi dan komunitas dari kawasan CPUGGp, serta peserta dari berbagai Geopark Youth Forum se-Indonesia yang bergabung secara daring, turut serta dalam diskusi yang berlangsung dinamis.
Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi untuk menjadi bagian dari transformasi pariwisata yang lebih bertanggung jawab.
Sesi kedua menghadirkan KH Mustain Zainury, tokoh Nahdlatul Ulama Kabupaten Sukabumi, yang memperkenalkan konsep Fiqih Lingkungan sebagai pedoman moral dalam menjaga kelestarian alam.
Ia menegaskan bahwa menjaga bumi adalah amanah spiritual, dan geowisata dapat menjadi medium yang menggabungkan nilai ibadah, edukasi, serta ekonomi secara harmonis.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Harian Badan Pengelola CPUGGp, Aat Suwanto, yang mewakili Ketua BP CPUGGp, Ade Suryaman, menyampaikan keynote speech mengenai pentingnya kolaborasi lintas sektor sebagai pilar utama pengembangan geowisata.
Menurutnya, keberhasilan CPUGGp sebagai destinasi global sangat bergantung pada kekompakan seluruh pemangku kepentingan, termasuk generasi muda yang membawa energi dan inovasi.
Dengan mengusung tagline “Muda, Peduli, Inovatif untuk Mewujudkan Sukabumi Mubarokah”, GEOFEST 2025 tidak sekadar menjadi ajang seremonial, tetapi juga simbol kebangkitan semangat kolaborasi antara pemerintah, komunitas, akademisi, dan sektor swasta.
Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi menyambut baik inisiatif ini dan berkomitmen untuk terus mendorong keterlibatan generasi muda dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan.
GEOFEST 2025 menjadi langkah awal dari perjalanan panjang menuju masa depan pariwisata Sukabumi yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan mampu bersaing di tingkat global.***