GELIATMEDIA.COM – Peningkatan jumlah populasi penduduk serta pembangunan yang tidak memperhatikan keseimbangan alam menjadi faktor utama penyebab tekanan terhadap kawasan konservasi di Kabupaten Sukabumi.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi memperkuat upaya pemantauan dan perlindungan terhadap kawasan yang memiliki nilai keanekaragaman hayati tinggi.
Kepala Bidang Tata Lingkungan DLH Kabupaten Sukabumi, R Deny Alam, menegaskan bahwa identifikasi potensi keanekaragaman hayati di lokasi masyarakat merupakan langkah penting untuk menjaga keseimbangan kawasan konservasi.
Kabupaten Sukabumi, yang dikenal kaya akan keanekaragaman hayati, membutuhkan pendekatan lintas sektoral dalam melestarikan alam.
“Kita perlu mengambil langkah-langkah komprehensif untuk melestarikan alam hayati. Program ini menjadi perhatian serius dan dilakukan sebagai upaya meningkatkan daya dukung konservasi alam,” ujar Deny Senin, (2/12/2024).
Ia menambahkan, pemantauan serentak di lokasi yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi sangat penting. Upaya pelestarian konservasi, kata Deny, harus diintegrasikan ke dalam pola hidup sehari-hari masyarakat agar keseimbangan alam tetap terjaga dan dapat dinikmati generasi mendatang.
“Membentuk perilaku masyarakat yang peduli terhadap lingkungan bisa dilakukan melalui program pendidikan pelestarian alam. Kita ingin masyarakat mencintai keanekaragaman hayati secara tulus dan menjauhi tindakan yang merusak lingkungan,” tegasnya.
Deny menjelaskan bahwa pendidikan konservasi dan lingkungan merupakan strategi awal dalam melestarikan alam. Program ini juga berperan sebagai media riset dan pengembangan keanekaragaman hayati secara komprehensif.
“Pendidikan tentang keanekaragaman hayati dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan melestarikan kawasan konservasi. Menjaga lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama, terutama bagi masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan tersebut,” pungkasnya.***