GELIATMEDIA.COM – Banjir besar melanda sejumlah wilayah di Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, menyusul tingginya curah hujan selama dua hari terakhir.
Luapan sungai akibat hujan deras ini merendam permukiman warga, fasilitas umum, dan bahkan memutus akses jalan di beberapa titik.
Camat Palabuhanratu, Deni Yudono, menyampaikan keprihatinannya atas bencana ini. Ia menjelaskan, banjir terjadi akibat luapan beberapa sungai, termasuk Sungai Cipalabuhan yang bermuara di Dermaga Palabuhanratu.
Salah satu wilayah yang paling terdampak adalah Kampung Cangehgar RW 03, di mana air meluap hingga ke jalan raya sehingga tidak dapat dilalui kendaraan.
“Kondisi ini sudah berlangsung sejak dua hari terakhir. Puncaknya tadi subuh, saat air dari sungai mulai meluap dan masuk ke permukiman. Beberapa wilayah seperti Kampung Gumelar, Kampung Cijambe, dan Badak Putih juga mengalami dampak yang cukup parah,” ujar Deni saat meninjau lokasi banjir pada Rabu (4/12/2024).
Selain itu, kawasan Desa Cibodas, Cimanggu, hingga Pasirsuren juga dilanda banjir. Pohon tumbang dilaporkan terjadi di Jajaway dan sekitar Istana Presiden di Desa Citepus, menambah daftar dampak bencana ini.
Deni menambahkan bahwa fasilitas kesehatan seperti Puskesmas Palabuhanratu turut terdampak banjir. Sementara itu, lebih dari lima rumah di Kelurahan Palabuhanratu mengalami kerusakan akibat banjir bandang yang dipicu oleh luapan Sungai Cipalabuhan.
Evakuasi dan Penanganan Bencana
Dalam upaya penanganan, Deni menyebutkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam), BPBD Kabupaten Sukabumi, Sabhara Polres Sukabumi, Polairud Polres Sukabumi, dan Basarnas.
Mereka bahu-membahu melakukan evakuasi terhadap lansia, balita, dan warga lainnya yang terjebak banjir.
“Evakuasi dilakukan dengan menggunakan perahu karet yang disediakan oleh Sabhara Polres Sukabumi dan Basarnas. Kami terus memantau situasi agar bisa memberikan bantuan lebih lanjut kepada warga,” katanya.
Deni juga meminta para kepala desa dan lurah di wilayahnya untuk aktif memantau daerah masing-masing guna mencegah terjadinya korban jiwa.
“Saat ini, air sudah mulai surut, tetapi hujan masih berlangsung. Saya imbau masyarakat tetap waspada karena potensi peningkatan debit air masih ada,” tegasnya.
Kondisi Terkini di Lapangan
Hasil pantauan di lapangan menunjukkan hampir seluruh kawasan di Palabuhanratu terdampak banjir. Kawasan Pasar Semi Modern menjadi salah satu lokasi yang terendam, sementara RW 03 Cangehgar dan RW 08 Badak Putih tercatat sebagai wilayah paling parah. Bahkan, Pelabuhan Perikanan Palabuhanratu turut terkena dampak banjir bandang.
Pemerintah setempat terus berupaya menangani dampak bencana ini sembari memantau perkembangan cuaca.
Warga diimbau untuk tetap siaga terhadap potensi bencana lanjutan akibat kondisi cuaca yang belum sepenuhnya membaik.***
(Asep)